Pengunjung Website
Hari Ini: 15,881
Minggu Ini: 288,968
Bulan Ini: 1,073,608
|
Jumlah Pengunjung: 14,472,461

Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 H/2023 M di Dissurpotrudau

TNI AU. Seluruh Anggota Dinas Survei dan Pemotretan Udara (Dissurpotrudau) dan Pengurus PIA Ardhya Garini Ranting 03-1 G.I Dissurpotrudau melaksanakan acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H/2023 M di Masjid Al Amin Dissurpotrudau pada Rabu (22/2/2023). Peringatan Isra’ Mi’raj diawali dengan ibadah shalat Dhuha dan dilanjutkan dengan ceramah siraman rohani yang disampaikan oleh Ustadz Bahauddin Sofyan, S.Ag.

Kadissurpotrudau Marsekal Pertama TNI Ardhi Tjahjoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Beliau juga berharap dengan diadakannya acara peringatan isra mi’raj ini dapat mengarahkan kita semua untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik, khususnya dari kesalahan menuju kesholehan. "Kita sebagai keluarga besar TNI Angkatan Udara hendaknya dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa ini untuk membentuk karakter yang kompetitif dan profesional serta sebagai pegangan kita dalam bertugas dengan baik dan benar," jelas Kadissurpotrud.

Pada ceramah kali ini Ustadz Bahauddin Sofyan, S.Ag mengupas tema “Salat Membentuk Karakter Patriot NKRI yang Tangguh”. Menurutnya, peristiwa Isra Mi’raj hakekatnya mengajarkan kita untuk selalu bertanggung jawab dan disiplin dalam menjalankan ibadah shalat lima waktu yang sudah diperintahkan sebagai suatu kewajiban bagi umat muslim. Ustad Bahauddin Sofyan, S.Ag, juga menyampaikan sebagai umat Nabi Muhammad SAW peristiwa Isra dan Mi’raj diharapkan menjadi ajang dalam memperkuat keimanan, keilmuan dan kedisplinan untuk mendirikan ibadah sholat serta meningkatkan etos kerja dalam pengabdian kepada bangsa dan Negara Indonesia.

Pemaknaan kata Isra' adalah perjalanan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke sidratul muntaha (langit) yang tinggi, ditemani oleh Malaikat Jibril. Hal ini terjadi untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW dengan diperlihatkan kepadanya sekian banyak tanda-tanda kekuasaan Allah serta sebagai pesan kepada kita agar tetap menjaga ibadah shalat kita dengan sebaik-sebaiknya karena shalat merupakan tiang agama.

[gallery size="medium" ids="310431,310433,310434"]